WHAT'S NEW?
Post Space...

Kabar Gembira untuk yang Puasa di Hari Arafah

Ceramah Alhabib Ahmad Novel bin Salim Jindan. DI Masjid Almunawar (Majelis Rasulullah).

Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Al-Fajr Ayat 1 dan 2:
(1)               وَالْفَجْرِ
(2)               وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi Fajar. dan malam yang sepuluh”

Allah swt bersumpah demi waktu fajar dan demi malam malam yang sepuluh, ahli tafsir dalam hal ini memiliki berbagai pendapat sebagaimana imam As-suyuti  didalam Kitab Durrul Mantsur -nya beliau menyebutkan pendapat pendapat para ahli tafsir sebagian besar diantaranya menyebutkan bahwasanya yang dimaksud dengan sepuluh malam tersebut adalah sepuluh malam dari pada bulan Dzulhijah di awal Dzulhijah, dari awal malam pertama bulan Dzulhijah sampai malam ke sepuluh atau malam hari raya idul adha. Allah bersumpah dengan keagungannya, dan Allah tidak bersumpah melainkan dengan sesuatu yang agung disisi Allah SWT.

Apa yang dimaksud dengan “Demi Fajar” Waktu Fajar? Ulamapun punya pendapat sebagian besar bahwa waktu fajar merupakan waktu yang berkah, waktu diijabahnya doa waktu turunnya rahmat dari Allah SWT. Dan juga dalam ayat tersebut secara khusus dan dikhususkan oleh Allah adalah waktu fajar pada hari arafah, pendapat yang lain juga mengatakan adalah fajar idul adha. Sebab dihari idul adha maupun hari arafah merupakan hari yang berkah, dimulainya saat terbit fajar, terbit pula fajar rahmat Allah, fajar keberkahan Allah, fajar karunia yang besar dan ini semua adanya di sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijah yang diagungkan oleh Allah SWT.

Sehingga amal ibadah disini ketika dilakukan oleh seorang hamba maka dilipat gandakan berkahnya, pahalanya oleh Allah SWT, sebab karunia Allah tidak bisa dibatasi dengan waktu dengan tempat, ga Cuma mereka aja yang ada ditanah suci, tapi kita juga disini kita juga dapat keberkahan dan karunia. Dan ini merupakan anjuran dari Rasulullah SAW agar kita memakmurkan waktu kita sebagaimana dibulan Ramadhan. Kita makmurkan dengan ibadah dengan ketaatan kepada Allah SWT.

Ulama bilang bahwasanya di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah dianjurkan untuk berpuasa, kalau bisa dari awal hingga hari ke-9 itu bagus, kalau ga bisa minimal dihari ke 9 tanggal 9 Dzulhijah, itu pahalanya besar.
Dalam Hadits ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam ditanya oleh para sahabat tentang puasa dihari arafah, maka Beliau Shalallahu ‘alaihi wasallam berkata bahwasanya 

“Puasa di hari arafah (tanggal 9 Dzulhijah) itu mengampuni dosa 2 tahun, tahun yang lalu dan tahun berikutnya”

Puasa dihari Asyura mengampuni dosa 1 tahun tapi puasa di hari arafah mengampuni dosa 2 tahun, dosa terdahulu 1 tahun dan dosa yang akan datang 1 tahun.   Ulama bilang bahwa hadits ini merupakan kabar gembira dari Rasulullah SAW, ada 2 kabar gembira dalam hadits ini,
Kabar gembira yang pertama bagi orang yang berpuasa di hari arafah adalah pengampunan dosanya 2 tahun, tahun yang lalu dan tahun yang akan datang. Kabar gembira yang ke-2 bahwa inshaAllah orang yang berpuasa di hari arafah atau tanggal 9 Dzulhijah maka dengan izin Allah akan dipanjangkan umurnya sampai hari arafah tahun depan. Mengapa begitu? Ulama bilang (merujuk kepada hadits Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam) bahwa kalau yang berpuasa dihari arafah diampuni dosa yang lalu satu tahun dan dosa yang akan datang satu tahun, nah bagaimana mau diampuni dosa yang akan datang jika orangnya tidak hidup. Makanya dalam ini hadits kabar gembira bahwasanya barang siapa yang berpuasa dihari arafah inshaAllah dia panjang umur sampai hari arafah berikutnya. Makanya yang bosen hidup jangan puasa.
Kita ga tau, ajal ditangan Allah SWT tapi kita dianjurin puasa. Dapat pengampunan Allah dan dapet panjang umur. InshaAllah.




kata kunci
Keberkaha Allah di waktu fajar
Keberkahan di 10 hari pertama bulan Dzulhijah
Puasa Arafah
Fadhilah Puasa Arafah 
Fadhilah Puasa 9 Dzulhijah

0 komentar:

Posting Komentar