Berbeda ketika Allah memanggil kepada
para Nabi dan para Rasul sebelum Baginda Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam,
seperti Yaa Musa, Wahai Isa, Wa Ya Ibrohim dsb. Tapi memanggil kepada Baginda
Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah dipanggil Ya Muhammad atau Ya
Ahmad, selalu dipanggil dengan kebesarannya Ya ayyuhannabiyy, Ya ayyuharrasul,
Ya muzzammil, dsb. Jelas membedakan sekali kalau Baginda Nabi Shalallahu
‘alaihi wasallam bukan manusia biasa tapi manusia luar biasa.
Dari hal itu panggilan kata
“Sayyidina” atau panggilan dengan gelar gelarnya menunjukan untuk kewibawaan
kepada umatnya, baginda Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam sudah ga perlu wibawa
dari umatnya, sudah lebih lebih wibawa yang diberi oleh Allah untuk Baginda
Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan rahmat yang Allah berikan kepada Baginda
Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam. Jika seluruh umat dari Nabi Adam a.s sampai
manusia terakhir dikumpulkan kecintaannya kepada Baginda Nabi Shalallahu
‘alaihi wasallam belum apa apa dibanding kecintaan Baginda Nabi Shalallahu
‘alaihi wasallam kepada umatnya.
Jadi panggilan itu untuk
menunjukan yang mendapatkan rahmah yang mendapatkan wibawa justru orang yang
memanggil Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam “Sayyidina”, contoh yang riil
yang mudah kepala desa atau pak RT umurnya terkadang lebih muda dari kita, atau
lebih tua dari kita. Tapi bagaimanapun walaupun mereka lebih muda beliau sudah
diangkat menjadi bapak sekampung, bapak se-desa maka tidak ada salahnya jika
kita memanggilnya “Pak Lurah”, “Pak RT”,
kalau Pak lurah itu sebaya anak kami
atau umurnya dibawah kami maka panggilannya “Nak Lurah”, “De Lurah”, dsb. Panggilan ini
mengangkat martabat orang yang memanggilnya karena “barang siapa orang yang bisa menghormati dirinya sendiri pasti akan
menghormati orang lain”.
Demikianlah islam mengajarkan
akhlaq wal adab dituntun oleh Allah SWT. Seraya bersabda (QS An-nur 64):
لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ
بَعْضًا
Artinya: Janganlah kamu jadikan panggilan
Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang
lain).
Allah SWT
tidak pernah memanggil Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam
dengan Ya Muhammad atau Ya Ahmad, demikian nilai nilai akhalaq. Demikian warga
desa yang terangkat karena panggilan kepada bapak lurahnya lalu terlebih lagi
kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam yang tidak bisa disebandingkan
derajatnya dengan siapapun.
.
kata kunci
sayyidina Muhammad SAW
Mengapa menggunakan kata sayyidina
Alasan kata Sayyidina
Hukum menggunakan kata sayyidina
Mengapa menggunakan kata sayyidina
Alasan kata Sayyidina
Hukum menggunakan kata sayyidina
0 komentar:
Posting Komentar