Dari Alhabib Luthfi bin Yahya
Dalam Acara Peringatan Isra Mi'raz di Kota Malang
Suatu hari saya (Habib Luthfi bin
Yahya) ditanya, Bib keistimewaan ziarah Wali Songo itu apa?... "Isin".
Lho, bukan barokah bib? Engga,
terlalu jauh, saya malu sama Walisongo. Ya Allah.
Sunan Ampel setiap hari
ngajak orang tahlil, berdzikir berapa ribu orang. Membaca tasbih berapa ribu
orang, membaca shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berapa ribu
orang, membaca Alquran berapa ratus orang.
Kita seharusnya mengajak habis maghrib
kumpulkan anak-anak kita kenalkan pada datuk-datuk kita pada sesepuh kita,
siapa kyai-kyai diwilayah kita ini kita kenal semua atau tidak? Setiap malem
jumat ditiap pondok kita ramaikan "ila hadrotin mbah kyai fulan, kyai fulan, kyai
fulan, sampai para Habaib yang kita kenal dan lainnya. Coba kita kenalkan
setiap habis maghrib, tidak cukup itu saja, kenalkan siapa Diponogoro, siapa
kyai Mojo, Sentot Parawirodirjo sampai ke Jendral Sudirmannya.
Kita sudah lupa
pada para Beliau. Padahal mereka itu yang sudah ikut andil kepada bangsa ini kepada
republik ini. Kita pernah ikut andil apa? Tanya pada diri sendiri.
Kaya makanan yang sudah ada dimeja kita
tinggal makan tapi kita ribut terus.
Sunan Ampel dikuburan masih bisa
mempersatukan umat, yang ziarah siapapun tidak pernah ditolak, oleh juru
kuncinya pun tidak pernah ditanya ini partainya apa? Bajunya apa? Ga pernah.
Ko
kalah sama orang mati sih bisa mempersatukan umat? Membuat pasar pasar kecil,
ekonomi kerakyatan dilingkungan Sunan Ampel, Sunan Ampel sudah wafat 500 tahun
yang lalu masih bisa mempersatukan umat, membuka ekonomi bagi umat, masih bisa
menyantuni lingkungannya. Kita ini bisa apa? Kita Malu.
Muka saya ini ditaro dimana ini
orang sudah mati masih bisa ngajak dakwah, masih bisa menyantuni lingkungannya
bahkan kadang orang yang anti ziarah ikut jualan disitu. Luar biasa. Ini fakta,
realita ini tidak bisa dipungkiri bahwa Sunan Ampel sekarang masih bisa menjadi
sabab memberi makan pada yang hidup. Belum Wali-Wali yang lain. MasyaAllah.
0 komentar:
Posting Komentar