Lidah ini seperti peluru keluar
dari laras, kalau sudah keluar tidak bisa ditangkap, seperti panah melesat dari
busur, sekali lepas uda ga ketangkep. Makanya yang paling bagus itu berfikir
dulu lalu dirasa rasakan oleh hati, baru bicara.
Jangan sembarangan, mulut ini
seperti pisau kalau kita tidak menjaganya maka bisa melukai kita. Mulut ini
seperti binatang buas, kalau ga pandai mengendalikan kita yang diterkam,
makanya jika ga penting penting amat bicara, maka diam. Kalaupun mau bicara
mikir dulu, selesai mikir dirasa-rasakan. “ini benar tidak yang saya omongkan”,
“perlu tidak saya katakana sekarang?”, “manfaat tidak?” lalu rasa rasakan apa
nih niatnya? Nafsu dihati ini? Ingin pamer atau nyakitin? Itu pake rasa. Kalau
uda lewat proses yakin manfaat baru bicara.
Bicara ini bisa ada ujub, bisa
ada riya. Cape beramal lewat mulut maka hancur pahalanya. Bisa dengki, bisa
bohong, bisa fitnah, bisa ghibah, bisa janji palsu. Makanya jika orang ingin
selamat, jaga lisan. Caranya jaga lisan yaitu ingat Allah maha mendengar.
0 komentar:
Posting Komentar