WHAT'S NEW?
Post Space...

Periksa Niat

Ceramah KH. Abdullah Gymnasiar



Kita harus tafakuri ada pertanyaan seperti ini:

Mengapa orang itu rajin ibadah, rajin ke masjid tapi ko kelakuannya seperti yang kurang berubah? Mengapa ibu itu ke pengajian nya rajin bahkan seperti makan obat sehari tiga kali tapi yang berubah hanya seragamnya, sedangkan perilakunya awet dalam kekurangan? Kenapa orang itu pengurus masjid tapi tega kotak infaq diamankan oleh pribadinya? Mengapa itu lulusan perguruan tinggi agama, paham agama, sarjana agama tapi ko perilakunya seperti yang jauh dari agama? Kenapa itu ustadz penceramah sibuk mengajak orang lain kebaikan tapi ko perilaku sehari harinya seperti beda dengan yang diceramahkan?

Satu yang menyebabkan kita susah beramal padahal rajin ke majelis ta’lim yang pertama adalah boleh jadi kita salah niat. Allah maha mengetahui “dan Dia Maha Mengetahui apa yang ada didalam hati, mau engkau rahasiakan atau engkau jaharkan, Allah tahu isi hatimu

Datang ke Majelis ta’lim belum tentu seluruhnya ingin dekat dengan Allah. Allah itu tidak bisa dibohongi, walaupun tubuh kita sujud kepada Allah, belum tentu menurut pandangan Allah hatinya mau sujud. Walaupun pake sorban pake kopeah haji pake kerudung, belum tentu hatinya ingin dekat dengan Allah. Penampilan sorban ini boleh jadi ada keinginan duniawi dibalik penampilan ini. Ingin dianggap sholeh, ingin disegani, ingin dihormati, bukan untuk menghormati. Ingin dikenal banyak hafalannya, ingin dikenal sebagai ahli majelis ta’lim.

Kalau salah niat dari awal berarti tidak sampai ke Allah. Jaminan Allah bahwa amal itu tergantung dari niat. Ada ahli ibadah tapi tidak berubah juga, karena boleh jadi ibadahnya untuk duniawi. Dia ke masjid tiap shubuh tapi memang nikmatnya ingin dianggap sebagai ahli masjid. Jadi dia mempertahankan ke masjid supaya orang mengagumi dia.

Coba mana yang bahaya bagi ibu ibu, ingin kelihatan cantik apa ingin kelihatan sholehah? Kalau ibu ibu ingin kelihatan cantik, normal karena wanita, kalau laki laki ingin kelihatan cantik itu abnormal. Tapi kalau ibu ibu ingin kelihatan sholehah berarti dia sibuk mencari kedudukan dalam penilaian makhluk. Harusnya bukan ingin dianggap sholehah tapi ingin menjadi Sholehah, kalau ingin dianggap sholehah pasti kita ngebangun topeng dengan penampilan, dengan gerakan, tujuannya supaya orang menilai sholehah. Tapi kalau ingin jadi sholehah ga ada urusan dengan penilaian orang.
Siapapun yang niatnya hanya untuk duniawi, cenderung yang dibangun adalah topeng. Siapapun yang mencari kedudukan dihati manusia, lebih sibuk membangun topeng, ingin dipuji, dihargai, dikagumi. Dikagumi seluruh dunia tapi Allah tidak ridho, udah hancur kita ini.

Ayo kalau kita mau kemana mana kita berpikir dulu mau apa maksudnya ini. Periksa niat. Karena niat yang salah akan merusak. Ada hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam tentang dua orang yang berkelahi akhirnya yang satu terbunuh tapi keduanya masuk neraka. Kenapa yang dibunuh masuk neraka? Karena dia kalau ga terbunuh pasti membunuh. Jadi sudah ada niat membunuh hanya saja kebagian mati tapi dosanya udah dapet.

Ustadz Yusuf Mansur Ceramah dan bertanya (kepada jamaah): “Acungkan tangan siapa yang sudah niat jadi hafidz?” ternyata belum pada niat, ga ada yang ngacung.

Padahal niat saja jadi hafidz, kalau kita wafat inshaallah dapat pahalanya, tapi da ini mah niat juga engga. Padahal niat mah ga berat ya.


VIdeo selengkapnya disini


0 komentar:

Posting Komentar